Satu Juta
Talenta Digital
untuk Indonesia
Mengurangi kesenjangan kemahiran, dengan memberikan keterampilan berbasis teknologi, dan meningkatkan daya kerja bagi generasi masa depan
Pelajari Lebih Lanjut
0+
Pengangguran*
Kesenjangan Kemahiran dan Tingginya Angka Pengangguran
Peluang ekonomi digital di Indonesia berkembang pesat dari tahun 2019 ke 2021 sebesar 42%. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan infrastruktur dan platform digital. Namun kebutuhan tersebut belum beriringan dengan ketersediaan talenta digital di Indonesia. Diprediksikan hingga 2035, Indonesia masih membutuhkan sekitar 9 (sembilan) juta talenta digital (World Bank, 2020). Masih diperlukan pemerataan kesenjangan pengguna internet dan juga ketersediaan akses pembelajaran berbasis kurikulum, yang sesuai dengan kebutuhan industri ekonomi digital. Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) yang dihimpun oleh Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2022, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta jiwa yang didominasi oleh kelompok usia 20-24 tahun. Hal ini mendorong pentingnya gerakan edukasi untuk segera dapat menjembatani kesenjangan talenta digital, dengan memberikan kesempatan belajar kurikulum sesuai industri, sehingga dapat segera menutup kesenjangan talenta dan pengangguran di Indonesia.
Menjangkau Kelompok Masyarakat Rentan
Skilvul hadir untuk memberikan keterampilan berbasis teknologi, sehingga siapapun bisa mengambil peran dalam menciptakan perubahan positif bagi isu sosial dan lingkungan, termasuk bagi mereka yang tereksklusikan dalam akses terhadap pendidikan dan keterampilan digital.

Perempuan
Partisipasi perempuan Indonesia pada bidang digital hanya berkisar 22%, menjadikan relatif lebih rendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.(Boston Consulting Group, 2017)
Berkebutuhan Khusus
Keterbatasan memunculkan stigma terhadap kelompok difabel, ditambah dengan aksesibilitas pendidikan yang belum menyeluruh menyebabkan tingkat partisipasi kerja masih berada pada angka 44%. Angka tersebut jauh di bawah angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Nasional yang berkisar 69%.(Kementerian Ketenagakerjaan, 2021)
Kurang Mampu
Akibat kemiskinan struktural, sebanyak 22% remaja Indonesia yang berusia 15-24 tahun kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi karena tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan, tidak memiliki pekerjaan, atau tidak dapat mengakses pelatihan (Sakernas, 2021). Hal ini menyebabkan rantai kemiskinan, dimana masyarakat kurang mampu semakin sulit untuk memperbaiki kondisi perekonomian mereka, karena terbatasnya akses pendidikan dan pekerjaan.
Inovasi
Memberikan pelatihan digital skills, untuk menciptakan perubahan bagi isu permasalahan yang ada di sekitar
Inspirasi
Memberikan pemahaman dan pengajaran akan soft-skill, yang mendorong kesadaran berpikir kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Kompetensi
Memperlengkapi kemampuan dengan lebih mendalam, agar dapat bersaing dan terkoneksi dengan dunia kerja.
Inklusivitas
Memberikan keterampilan berbasis teknologi dan mengambil peran menciptakan perubahan yang berdampak bagi lingkungan
Hasil
Talenta Digital yang sudah kami hasilkan
Program-program pelatihan yang sudah menghasilkan talenta digital dengan berbagai jurusan seperti: Web Development, UI/UX, IoT, Animasi, Game Development, dan masih banyak lagi.
17.668
Workshop participant
7.260
Upskilling Bootcamp participant
3.649
Project Innovation
15
Program Partners
Menjangkau Seluruh
Indonesia!

30+
Provinsi terjangkau
995
Sekolah berpartisipasi
1221
Universitas berpartisipasi
55%
Perempuan berpartisipasi
Satu Juta Talenta Digital untuk Indonesia
Kolaborasi adalah kunci keberhasilan untuk menjadikan dampak lebih meluas
Kami bekerjasama dengan partner-partner terbaik dalam membuat pelatihan-pelatihan, untuk meningkatkan keterampilan di bidang teknologi dan pendidikan. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dalam bentuk kolaborasi, sehingga membuat dampak inovasi yang dibuat jadi lebih meluas.





































Berita
Telah Diliput di



















