Jumat, 24 September 2021

Skill yang Harus Dikuasai untuk Menjadi UI/UX Designer

Cindy Paskalina
Writer
Bagikan
Skill yang Harus Dikuasai untuk Menjadi UI/UX Designer

Menjadi desainer UI/UX biasanya tidak diharuskan untuk memiliki gelar pendidikan tertentu. Kebanyakan dari mereka berasal dari jurusan yang beragam seperti, visual design, software development, digital marketing atau bahkan tidak pernah mengikuti pendidikan formal apapun. Jika ingin terjun ke dunia ini, memiliki pengalaman dan keterampilan dibawah ini akan menjadi lebih penting dibandingkan gelar yang bergengsi.

1. Visual Communication

Seorang desainer berkomunikasi dengan user menggunakan media visual. Mereka harus secara strategis dan dengan tepat sasaran mengekspresikan pesan tertentu kepada pengguna. Untuk melakukan hal tersebut, desainer harus memiliki kemampuan komunikasi visual meliputi pemahaman seperti teori desain, gambar, tipografi, tata letak, ikon, dan warna. Contoh, memiliki pemahaman “Hierarki Visual” akan membantu kamu memahami pola dan elemen apa yang cenderung "menonjol" dibandingkan dengan elemen lainnya. Pemahaman teori warna juga dapat memudahkan kamu untuk memilih nada warna yang sesuai dengan informasi yang ingin disampaikan.

2. Keterampilan Kolaboratif

Memiliki kemampuan kolaborasi berarti mampu menghormati pandangan alternatif, bekerja sama dengan kepribadian yang berbeda dan mampu mendukung anggota tim ketika membutuhkan bantuan. Desain UI/UX merupakan hasil produk kerjasama berbagai tim dengan tujuan akhir yang sama. Tugas dan kewajiban setiap bagian tim sangat berkaitan dan berpengaruh antara satu sama lain. Desainer harus mengutarakan pendapat serta mendengarkan pendapat dari pengembang, klien dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholder) untuk membuat desain yang lebih ideal.

3. UX Research

UX Research adalah penelitian yang berfokus pada pemahaman perilaku, kebutuhan, dan motivasi calon pengguna. Hasil penelitian akan dijadikan dasar untuk memandu arah proyek dan menjadi pedoman pengambilan keputusan saat mengembangkan suatu produk digital. Neilson dan Norman, pelopor konsep desain UX dari Amerika telah menyusun kerangka kerja serta panduan penelitian UX yang dibagi menjadi 5 tahap, Discover, Explore, Test, dan Listen. Untuk menjadi desainer UI/UX maka kamu harus menguasai keterampilan merencanakan, mengeksekusi menganalisis dan menarik kesimpulan dan mempresentasikan hasil sebuah penelitian UX.

4. Wireframing dan prototyping

Wireframe adalah skema atau kerangka yang memberikan gambaran kasar seperti apa halaman demi halaman sebuah website atau aplikasi. Bagaikan blueprint, ini adalah alat komunikasi utama dan paling efektif untuk merepresentasikan ide dan konsep yang ada di kepala para desainer kepada stakeholder lain seperti pengembang dan klien.

Sebelum proses wireframing dimulai, seorang desainer UI/UX harus bisa menentukan alur dan konten berdasarkan pada interaksi antara user dan produk. Berdasarkan data tersebut, wireframe dibuat secara manual lalu dipindahkan ke digital. Dalam artian lain, desainer UI/UX harus memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat desain seperti Figma, Adobe XD, Sketch dan lain lain. Baca di sini mengenai media untuk membuat UI/UX design

Berbeda dengan wireframe, prototipe adalah desain yang sudah dilengkapi dengan detail dan kualitas high-fidelity. Prototipe juga harus bisa berinteraksi dengan user seperti penggunaan produk digital sebenarnya. Ini adalah hasil akhir desain UI/UX yang akan diberikan kepada para pengembang.

Bagikan

Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul

Jadilah Inspirasi dan BerikanDampak Positif Bersama Skilvul!