Aplikasi GreenGrowth

Deskripsi

Deskripsi Proyek GreenGrowth Proyek ini merupakan bagian dari program Skilvul #Tech4Impact: UI/UX Design, yang bertujuan untuk menciptakan aplikasi mobile yang membantu warga kota memulai kebun di ruang terbatas. GreenGrowth menyediakan panduan perawatan tanaman, pengingat tugas berkebun, serta informasi tentang tanaman yang sesuai dengan kondisi ruang dan iklim perkotaan. Proyek ini menggunakan pendekatan Design Thinking sebagai metode untuk memahami pengguna dan merancang solusi yang relevan dan efektif. Metode: Kami menggunakan Design Thinking yang terdiri dari lima tahap utama: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Tahap pertama melibatkan riset sekunder untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh orang yang ingin berkebun di ruang terbatas. Setelah mengidentifikasi masalah dan pain points, kami mengembangkan ide solusi, membuat user flow, wireframe, serta desain UI dan prototipe untuk diuji oleh pengguna. Ide dan Solusi: Solusi utama yang kami tawarkan adalah aplikasi yang menyediakan panduan langkah-demi-langkah untuk merawat tanaman dengan pengingat yang dapat disesuaikan, serta informasi yang membantu pengguna memilih tanaman sesuai dengan ruang dan iklim. Kami juga mengutamakan tampilan yang ramah pengguna dan desain yang intuitif agar proses berkebun lebih menyenangkan dan mudah diakses oleh pemula. Proses Pemecahan Masalah: Tantangan utama adalah membantu pengguna memanfaatkan ruang terbatas secara efisien untuk berkebun. Kami menganalisis pain points seperti keterbatasan ruang, kurangnya edukasi tentang perawatan tanaman, serta kendala teknis dalam berkebun di ruang terbatas. Dengan solusi berbasis aplikasi, kami mencoba menjawab masalah ini dengan menyediakan fitur pengingat yang mudah diakses dan panduan yang jelas. Target Pengguna: Target pengguna aplikasi ini adalah pria dan wanita berusia di bawah 18 tahun hingga dewasa yang tertarik dengan urban farming, pemula dalam berkebun, atau mereka yang sudah berkebun namun menghadapi kesulitan dalam prosesnya. Pengguna ini kemungkinan tinggal di apartemen atau rumah kecil di perkotaan dengan keterbatasan ruang. Refleksi Hasil Belajar: Melalui proyek ini, saya belajar banyak tentang pentingnya riset dan pemahaman mendalam terhadap pengguna sebelum memulai desain. Saya juga mengembangkan keterampilan dalam membuat desain sistem yang konsisten dan menyusun wireframe yang fungsional. Proses prototyping dan usability testing juga memberikan wawasan berharga dalam memahami bagaimana interaksi pengguna dengan aplikasi dan bagaimana feedback dapat digunakan untuk iterasi desain lebih lanjut. Instruksi Khusus: Pada tahap usability testing, kami menggunakan metode Single Ease Question untuk mengukur kemudahan penggunaan aplikasi. Feedback yang diterima membantu kami melakukan iterasi, seperti meningkatkan kontras warna tombol dan memperbaiki elemen interaktif pada layar "Jadwal Perawatan".