Redesign Waste4Change Apps

Deskripsi

Latar Belakang Waste4Change merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan solusi pengelolaan sampah anorganik secara bertanggung jawab dan efisien. Uniknya, pada perusahaan ini terdapat program kirim sampah dari rumah melaui aplikasi atau melalui website Waste4Change , dengan fasilitas yang tidak jauh berbeda seperti kita menjual sampah anorganik pada umumnya. Pada aplikasi Waste4Change, terdapat fitur kirim sampah (Send Your Waste) dan fitur Redeem Point. Fitur kirim sampah (SYW) dibagi menjadi dua yaitu kirim sampah menggunakan partener logistik dan kirim sendiri. Fitur redeem point yang berfungsi sebagai nilai sampah yang dikirimkan akan menghasilkan poin. Poin yang terkumpulkan dapat ditukar dengan pulsa, voucher belanja, isi ulang e-wallet dan lain lain. Unik bukan ?? Challenge Waste4Change ingin agar berkurangnya user yang bertanya cara menggunakan web apps. Kesulitan dalam pengiriman paket, karena adanya trouble pada integrasi API yang terkadang disebabkan oleh miskomunikasi dalam flow dan copywriting pada page tersebut. Target Pengguna Gender : Wanita Umur : 25–40 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Geografis : Jawa Perilaku / Kebiasaan Peduli terhadap isu lingkungan Memilah sampah Hobi membaca dan bercocok tanam Peran dalam team Dalam mengerjakan study case, saya sebagai UI/UX Designer yang berkolaborasi dengan 3 anggota tim lainya. Dalam team ini saya bertanggung jawab untuk : Mengemukakan pendapat dan ide pada poin masalah menggunakan metode design thinking Membuat userflow Membuat wireframe Membuat Design System Membuat High Fidelity Design Membuat prototyping dari study case tersebut Objektif Tim saya memutuskan tujuannya menjadi 3 bagian, diantaranya yaitu : Mengetahui kebiasaan pengguna dalam pengelolaan sampah anorganik. Mengetahui kebutuhan pengguna dalam mengirimkan sampah anorganik. menggunakan aplikasi tanpa memberatkan pengguna. Mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi waste4change. Design Process Pada kasus ini, tim saya menggunakan metode Design Thinking sebagai acuan dalam proses desain ulang aplikasi waste4change. Metode Design Thinking terdapat 4 tahap yaitu, emphatize, define, ideate dan prototyping. Emphatize Sebelum mengerjakan tahap emphatize, semua anggota tim harus memahami apa saja masalah yang dialami user dan mencari solusi untuk masalah tersebut. Pada tahap ini, yang dilakukan yaitu mencari referensi mengenai desain yang serupa dengan aplikasi waste4change, melalukan riset mandiri kebutuhan pengguna, dan memahami serta menyederhanakan fitur yang ada pada aplikasi waste4change. Define Pada tahap define, masing masing anggota mengemukakan ide atau pendapat pada sticky note yang disediakan hingga vote untuk solusi penyelesaian masalah. Pain Point Merupakan masalah yang dihadapi user dalam mengirimkan sampah. Baik masalah internal ( dalam diri seperti malas, kurang motivasi dll) maupun eksternal ( dalam penggunaan aplikasi ) How Might We Solusi secara umum untuk mengatasi permasalahan user dari pain point. Solusi diambil dari ide yang memiliki jumlah vote terbanyak. Ideate Solution Idea Merupakan tahap dimana semua anggota tim melakukan brainstorming untuk mencari solusi secara spesifik untuk penyataan how might we yang sudah diputuskan. Kemudian dikelompokkan sesuai dengan fungsinya. Affinity Diagram Setelah ide terkumpul secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi 4 bagian, yang dimana bagian pertama diagram merupakan ide yang akan dieksekusi terlebih dahulu, kemudian mengeksekusi ide pada bagian kedua, dan seterusnya. Prototyping Desain Hi-Fi yang telah dibuat akan dijadikan prototype tujuannya agar mudah mempresentasikan kepada user seolah olah sedang menggunakan aplikasi yang sesungguhnya. Testing Tahap terakhir dari desaim proses ini yaitu testing kepada user yang ditargetkan, untuk memberikan pemdapag mengenai prototyping sekaligus desain yang dibuat.Kami menggunakan maze sebagai testing, teknik penilaian single ease question dan mendapatkan nilai 6,5 range yang artinya kami lulus dalam pembuatan project ini.