Aplikasi Asuransi Jiwa Last Wish dari Bank Jago
Lihat Preview ShowcaseDeskripsi
Studi kasus ini dilakukan oleh Kelompok 5 dari kelas UIX-A6. Tim kami terdiri dari: Pamela Sarnia (saya), Shavira Nurul Ramadhiani, Miftakun Niam, M Apriyan, dan Irpansyah Suhendi. Jago adalah layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna, dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Jika kita iihat produk asuransi jiwa yang ada sekarang ini di market, biasanya produk tersebut dijual sebagai bentuk tindak pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, asuransi jiwa juga biasanya digunakan untuk melindungi penghidupan bagi keluarga yang kamu nafkahi melalui maka pencaharian kamu sebelum waktunya meninggal. Hal ini cukup serius mengingat tidak semua orang telah melakukan perencanaan untuk masa depan. Salah satu kemungkinan mengapa orang tidak melakukannya adalah karena mau lebih optimis dan tidak terlalu berpikiran negatif karena masa depan menjadi menakutkan). Daripada fokus pada aspek negatif yang bisa terjadi di kemudian hari, bagaimana jika kita melihatnya dengan cara yang positif dan menyenangkan di mana asuransi jiwa dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan daripada khawatir tentang kematian. Adapun berdasarkan brief dari Bank Jago, profil pengguna antara lain: Gender: Tidak Spesifik Umur: 25 Tahun-35 Tahun Geografis: Daerah Perkotaan, SES A & B (Tingkat Pengeluaran per Bulan) Profesi: Pegawai Setelah mengetahui brief dari Bank Jago, kami melakukan proses desain dengan metode Design Thinking. Ada 5 tahap dalam design thinking, antara lain: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Berikut ini proses desain yang kami lakukan: Empathize Pada tahap empathize, kami melakukan secondary research berupa competitor research, heuristic evaluation dengan mencoba sendiri aplikasi kompetitor, dan mendengar rekaman Ask Me Anything (AMA) session dengan pihak Bank Jago. 2. Define Setelah melakukan secondary research, kami memperoleh data kualitatif yang kemudian didefinisikan dalam bentuk pain points. Masih di tahap define, kami membuat pertanyaan How Might We dari paint point. Hal ini membantu kami dalam mendefinisikan masalah. 3. Ideate Tahap berikutnya adalah ideate. Di tahap ini, kami menjawab pertanyaan How Might We. Jawaban tersebut lantas menjadi solution idea. Setelah diideasi menjadi solution idea, kelompok kami melakukan voting untuk memilih solusi yang akan kami kembangkan. Salah satu ide yang membedakan aplikasi kami dengan aplikasi asuransi lain adalah aplikasi kami memiliki kontak dengan agen asuransi secara langsung. Seperti diketahui, selama ini kegiatan transaksi asuransi biasa dilakukan oleh agen asuransi. Setelah voting, kami menyeleksi solution idea, kami membagi ide-ide tersebut ke dalam affinity diagram. Kami membuat affinity diagram dengan mengelompokkan solution idea berdasarkan kesamaan fungsi. Selesai melakukan affinity diagram, kami melanjutkan proses ke prioritizaton idea dengan memilah solution idea ke dalam 4 kuadran prioritas berdasarkan tingkat kesulitan pembuatan dan tingkat nilai. Adapun solution idea yang masuk ke dalam kuadran Do It Now yang akan kami kerjakan desain UI-nya. Sebelum memasuki tahap desain UI, kami merancang user flow berupa skenario tahapan yang dilakukan pengguna ketika menggunakan aplikasi. Setelah itu kami membuat wireframe berupa sketsa digital dari layout aplikasi. 4. Prototype Pada tahap perancangan UI ini, kami mulai dengan membuat Design System berupa UI Style Guide. Untuk primary color, kami menggunakan oranye yang menjadi warna brand Bank Jago. Sedangkan untuk font, kami menggunakan Inter. Adapun saya mengerjakan halaman splash screen, onboarding screen, login/register, home, fitur last wish, dan konsultasi agen. Saya mendesain dengan tema modern dan minimalis dengan menggunakan style glassmorphism. Berikut adalah link prototypenya: https://www.figma.com/proto/SentKHK0nPYtxEW3Eu7aXc/Design?page-id=100%3A580&node-id=100%3A580&viewport=750%2C-526%2C0.17&scaling=scale-down&starting-point-node-id=183%3A1958&show-proto-sidebar=1 5. Test Setelah menyelesaikan prototype, kami melakukan user usability test. Dari hasil tes, kami memperoleh nilai 7 dari skala 1–7. Pengguna mengaku puas dan tidak mengalami kendala ketika menggunakan aplikasi kami. Kesimpulan Proses Design Thinking yang dilakukan secara berurutan membantu proses desain aplikasi. Desain yang UI yang simple membantu user untuk memahami aplikasi meski baru mencoba. Sehingga, tidak ada kendala yang ditemukan ketika menggunakan aplikasi.
Creator
Pamela Sarnia