UI/UX Case Study : Krealogi Go Omnichannel

Deskripsi

Dilihat dari pengadaan fitur baru yang diinginkan oleh Krealogi, saya memakai metode Design Thinking dalam proses redesign aplikasi dan mendapat beberapa pain point dari aplikasi krealogi tersebut, yaitu Pencatatan pesanan yang masih manual, belum tersedianya database pelanggan, pembagian kategori stok gudang yang keliru, sistem alur yang bertele - tele, katalog digital yang belum efektif kegunaannya, serta tampilan aplikasi yang belum user friendly. Solusi yang bisa saya berikan adalah bagaimana saya membuat tampilan yang lebih sederhana dan user friendly, alur sistem yang singkat, padat dan jelas, pembaruan fitur catat pesanan yang dapat merekam informasi pesanan dari awal pencatatan hingga pengiriman barang, pembaruan kategori stok gudang, sampai pengadaan fitur database pelanggan yang lebih interaktif lagi. Maka, dalam proses pemecahan masalahnya saya membuat sistem sederhana dengan menyediakan tombol konfirmasi dalam proses pesanan yang dimana alur kerjanya hanya mengalihkan informasi pesanan yang sudah diinput oleh pelanggan secara mandiri, mengirim status pesanan, hingga dapat menghubungi si pemilik pesanan langsung terhubung dengan whatsapp pelanggan menggunakan whatsapp API. Sehingga, target penggunanya dapat mencapai kalangan lanjut usia (50-70 tahunan), sebab sistem yang saya buat tidak memerlukan effort berlebih untuk pemakaiannya. Semakin lanjut usia seseorang, maka pengenalan tanda pada visual semakin berkurang dan effort yang dihasilkan semakin sedikit juga. Refleksi hasil belajar yang saya dapatkan adalah kemampuan untuk berempati lebih mengenai sebuah aktifitas dan kebutuhan user terhadap pembuatan suatu aplikasi atau produk digital.