Desain Ulang Layanan Recycle With Us dari Waste4Change Menggunakan Metode Design Thinking
Lihat Preview ShowcaseDeskripsi
Waste4Change merupakan perusahaan dalam bidang pengolahan limbah sampah anorganik dengan memberikan solusi untuk pengelolaan limbah secara bertanggung jawab dan optimal. Waste4Change memiliki layanan Recycle with Us dengan program Send Your Waste Reguler dan Send Your Waste Sponsored. Send Your Waste Reguler adalah program mengirim sampah anorganik kepada mitra Waste4Change secara suka rela dengan menargetkan ibu rumah tangga agar dapat mengelola dan memilah sampah anorganik di rumahnya. Sedangkan Send Your Waste Sponsored adalah program kerjasama antara Waste4Change dengan pihak sponsored atau brand dengan mengirimkan sampah berdasarkan ketentuan pada event sponsored brand yang sedang berlangsung. Mengirim sampah melalui program Send Your Waste Sponsored akan mendapatkan reward atau hadiah yang nantinya dapat ditukarkan pada web app Waste4Change. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapai Waste4Change, seperti banyak user yang bertanya cara penggunaan web app sehingga merasa kebingungan ketika akan mengirim paket sampah, kesulitan dalam mengirim paket sampah karena miskomunikasi dalam alur dan copywriting pada halaman web app. Oleh karena itu, kami akan melakukan redesign dengan memperbaiki alur dan meningkatkan fitur yang sudah ada, yang nantinya diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi Waste4Change dan penggunanya. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui apakah user dapat memahami alur penggunaan website aplikasi Waste4Change serta mengevaluasi kendala user saat melakukan pengiriman paket sampah. Pada studi kasus Waste4Change, kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan dalam design process yang kami lakukan untuk memecahkan permasalahan. Karena metode ini merupakan pendekatan inovasi yang berpusat pada manusia dengan fokus utama kepada kebutuhan pengguna, teknologi dan kesuksesan bisnis. Dalam metode Design Thinking terdapat 5 proses yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Proses ini bekerja secara berulang, tidak selalu sesuai urutan. Pada tahap Empathize ini, kami melakukan penelitian untuk mencari tahu lebih banyak apa saja kebutuhan pengguna. Dengan melakukan tahap ini kita dapat memahami kebutuhan, pengalaman dan motivasi pengguna sehingga kita memperoleh pemahaman pribadi yang lebih jelas mengenai permasalahan yang dihadapi. Melalui empati kita sebagai Designer harus mengesampingkan asumi-asumsi agar masalah yang ditemukan dapat diselesaikan. Maka dari itu saya bersama anggota tim memposisikan diri sebagai pengguna yang menggunakan produk Waste4Change, dengan melakukan pemilahan sampah dan mengirimkannya ke mitra Waste4Change. Adapun hasil dari empati ini adalah kesulitan dalam menggunakan web aplikasi Waste4Change, kurang memahami program dari Waste4Change, copywriting yang kurang efektif. Tahap Define adalah proses untuk mendefinisikan dan menyusun permasalahan user dari hasil Empathize dengan tetap fokus kepada pengguna. Pada tahap ini kami menyusun Pain Point dari User dan How-Might We. Pain point adalah kesulitan apa saja yang dihadapi oleh user saat menggunakan produk, dalam kasus ini pain point yang diperoleh adalah saat user menggunakan website applikasi Waste4Change. Setelah selesai menyusun pain points, dilanjutkan dengan menyusun How-Might We. Setelah melakukan How-Might We, setiap anggota tim melakukan voting untuk How-Might We yang telah disusun. Voting ini memudahkan kita untuk melakukan brainstorming ide pada tahap Ideate selanjutnya. Pada Voting How-Might We ini kami merangkum Voting How-Might We yang terpilih untuk dijadikan sebagai How-Might We utama yang mencakup permasalahan yang akan diselesaikan. How-Might We: Bagaimana agar pengguna lebih mudah dalam menggunakan web app Waste4Change tanpa perlu kebingungan dalam mencari program dan cara menyetorkan sampah. Tahap ideate, pada tahap ini kita dapat mengumpulkan dan menyusun ide-ide atau solusi dari permasalahan yang sudah didefinisan pada tahap define sebelumnya. Dengan memulai melakukan brainstorming ide berdasarkan How-Might We. Pada tahap Ideate ada beberapa proses yang dilalui yaitu Solution Idea, ini adalah tahap brainstorming ide solusi berdasarkan How-Might We. Setiap anggota tim menuangkan ide solusi berdasarkan How-Might We. Adapun ide yang kami hasilkan adalah Ilustrasi dan infografis tentang tutorial dan tips, fitur misi dengan jumlah total sampah yang dikumpulkan untuk meningkatkan motivasi pengguna, fitur share ke media sosial untuk campaign pengelolaan sampah, tampilan UI menarik, alur efektif, UX writing yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan, memperbaiki menu menu aplikasi yang duplikat seperti pusat bantuan dan juga profil pengguna, fitur redeem poin setiap berat menjadi pulsa, gopay, pln, voucher belanja, fitur reminder/ jadwal pembuangan sampah untuk user, tracking status dan perjalanan kurir pick up, menambahkan informasi tentang estimasi jarak, biaya pengiriman dari masing masing kurir. Selanjutnya Affinity Diagram untuk mengelompokkan ide solusi dari hasil brainstorming ide kedalam beberapa fitur berdasarkan kesamaan ide solusi. Prioritization Idea untuk mengurutkan ide solusi mana saja yang akan dilakukan terlebih dahulu sampai yang dilakukan terakhir dengan mempertimbangkan user value dan effort. Yang terakhir Crazy 8’s adalah melakukan design wireframe sederhana pada kertas untuk setiap aggota tim dengan waktu yang sudah ditentukan. Tahap Prototyping, pada tahap ini, proses pembuatan prototype diawali dengan membuat User Flow, Wireframe, Design System, Mockup UI dan Prototyping. Pertama kami membuat alur atau langkah-langkah yang harus dilakukan pengguna untuk menyelesaikan sebuah tugas. Kami membuat user flow yang sederhana untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan produk web app Waste4Change. Setelah membuat user flow, kami melanjutkan untuk membuat wireframe yaitu sebuah layout dengan versi Low-fidelity (Lo-Fi). Selanjutnya pembuatan Design System, fungsinya untuk mempercepat proses kerja UI Design & Developer dan agar hasil desain UI menjadi konsisten. Setelah itu kamu melanjutkan untuk membuat Mockup UI berdasarkan Wireframe dan komponen yang telah kami buat sebagai Design System. Untuk memudahkan ketika melakukan tahap testing, kami membuat prototyping yang fungsinya untuk mensimulasikan solusi desain yang telah kami buat dan mendapatkan feedback dari pengguna Setelah melakukan tahap Prototyping, selanjutnya kami melakukan tahap Usability Testing. Usability Testing adalah tahap paling penting dimana kita mengevaluasi setiap ide solusi dengan melakukan interview kepada calon pengguna. Pada tahap ini, kami akan membuat sebuah dokumen sebagai panduan untuk melakukan interview dengan responden yang disebut Stimulus Research dan Record Data. Interview ini dilakukan melalui aplikasi zoom dengan mengundang seorang responden. Hasil testing untuk Desain Ulang Layanan Recycle With Us dari Web Aplikasi Waste4Change berhasil dilakukan, dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai menggunakan Single Ease Question adalah 6.75. dapat diambil kesimpulan bahwa responden merasakan kemudahan dalam menggunakan prototype design UI dari kami.
Creator
Windi Widiastuti
Partner Challenge
Waste4Change
Showcase lainnya dari challenge ini
Redesign Fitur Send Your Waste (SYW) pada Aplikasi Waste4Change
Waste4Change - Send Your Waste WebApp
Mira Dyah Putri
Redesign UI/UX Waste4Change
Waste4Change - Send Your Waste WebApp
Abraham Putra Christmas Kusumah
Redesigning Waste4Change Website to Create Better User Experience
Waste4Change - Send Your Waste WebApp
Icha Rahma Septikasari