Fitur Investasi Emas pada Aplikasi Amartha

Deskripsi

Fitur investasi emas pada aplikasi Amartha ini dikerjakan dengan menggunakan pendekatan Design Thinking. Design Thinking dibagi menjadi 5 tahap, yaitu Emphatize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Pada tahap emphatize, dilakukan initial research dengan metode secondary research dan interview. Hasilnya, ada beberapa hal yang berpotensi menjadi hambatan masyarakat menggunakan aplikasi investasi emas, antara lain masyarakat yang tidak memiliki informasi yang cukup mengenai investasi, dan kebanyakan aplikasi investasi emas kurang user friendly. Pada tahap define, dituliskan pain points apa saja yang dialami oleh user, serta hal-hal apa yang kira-kira bisa dilakukan untuk menjawab pain points user (how might we). Kemudian, di tahap ideate, semua ide-ide yang terlintas yang sekiranya bisa dijadikan solusi dikeluarkan. Ide ide tersebut pun dikelompokkan ke dalam affinity diagram agar lebih jelas, serta dibuat prioritas solusi dengan bantuan prioritization matrix. Tidak lupa juga, masing-masing anggota membuat rancangan wireframe awal di tahap crazy 8's, kemudian dipilih salah satu untuk dijadikan dasar membuat wireframe. Berdasarkan fitur-fitur yang sudah kami tetapkan sebelumnya, dibuatlah user flow untuk mempermudah pengerjaan desain antarmuka. Fitur utama dari aplikasi kami yaitu jual emas, beli emas, simulasi investasi emas, auto invest, tarik fisik, cicil emas, referral, monopoly dan market news. Dari user flow dan wireframe kasar dari proses crazy 8's, wireframe keseluruhan aplikasi dibuat. Sebelum membuat high fidelity wireframe, penting untuk membuat design system terlebih dahulu, dari menentukan warna, font, membuat aset button, input fields, sampai membuat header, card view, dan lain lain. Pembuatan aset disini akan memudahkan dalam menggunakan ulang komponen di screen yang berbeda. Setelah dirasa high fidelity telah didesain dengan lengkap dan baik, screen yang ada dihubungkan dan ditambahkan animasi untuk membentuk prototype. Agar desain aplikasi ini benar-benar menjawab kebutuhan user, dilaksanakanlah in depth interview dengan tiga orang responden. Para responden berada di usia 20an, dengan pekerjaan intern dan pegawai tetap. Kriteria responden yang direkrut sama seperti dengan kriteria user yang diinginkan. Kecenderungan memilih responden dengan kriteria yang sama bertujuan untuk mengetahui sudut pandang user yang berpotensi menjadi pengguna di masa depan. Kriteria tersebut antara lain memahami teknologi dan bisa mengoperasikan smartphone, menguasai bahasa Indonesia, sedang bekerja, tertarik dengan investasi atau pernah berinvestasi dan dalam rentang umur 18-45 tahun. Sesi interview ini memberikan banyak insight yang dapat dijadikan dasar untuk iterasi desain selanjutnya. Iterasi desain dilakukan untuk memastikan bahwa desain aplikasi yang dibuat dapat memenuhi harapan user. Melalui pengerjaan proyek ini, banyak sekali hal yang dapat dipelajari, seperti bagaimana menempatkan diri di sisi user atau berempati dengan user.