CROWDE a P2P Lending Platform Redesign — UI/UX Challenge

Deskripsi

Proyek yang kami kerjakan pada challenge ini yakni mengenai redesign website Crowde yang bertujuan untuk menjangkau target market yang lebih luas. Disini kami melakukan perubahan terhadap beberapa fitur yang ada pada website Crowde, seperti meredesign tampilan home, membuat design halaman login dan daftar untuk user(petani), membuat copywriting yang lebih sederhana dan yang menjadi fokus utama dari proses redesign ini yakni membuat tampilan proses pengisian formulir pengajuan pinjaman modal yang langsung terintegrasi pada website Crowde. Dimana sebelumnya proses ini masih menggunakan Google Form. Selain itu, kami juga membuat fitur Cek Status Pengajuan Pinjaman yang bertujuan untuk memudahkan user dalam melakukan tracking terhadap pengajuan pinjaman yang telah dibuat. Dalam proses redesign website Crowde ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai metode pendekatan design proses yang kami lakukan. Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan sebuah masalah. Seperti yang telah disebutkan di atas, beberapa ide serta solusi yang telah kami buat untuk mencapai tujuan dari proses redesign website Crowde ini yakni pertama membuat desain tampilan pengisian formulir pengajuan pinjaman modal yang langsung terintegrasi di website, kedua membuat tampilan fitur pengecekan status pengajuan pinjaman, meredesign tampilan home, membuat tampilan login dan daftar bagi user (petani), penggunaan bahasa (copywriting) yang sederhana supaya lebih dimengerti oleh pengguna yang masih awam dan membuat alur user flow yang tidak berbelit-belit. Dalam proses pemecahan masalah, seperti yang telah disebutkan sebelumnya kami menggunakan pendekatan Design Thinking. Pendekatan ini dimulai dengan tahap empathize, disini kami mencoba untuk menempatkan diri sebagai pengguna yang mengalami keresahan dan masalah dalam menggunakan platform peminjaman modal online dengan cara melakukan riset langsung yaitu mengeksplorasi fitur-fitur yang ada pada website Crowde dan juga melakukan secondary research. Lalu pada tahap kedua yakni Define, kami mendefinisikan pain point yang merupakan beberapa permasalahan yang dialami oleh pengguna. Kemudian pain point tersebut akan kami kelompokkan kedalam affinity diagram, setelah itu kami membuat How-Might We yang berupa pertanyaan bagaimana yang seharusnya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dari masing-masing kelompok Pain Points tersebut. Pada tahap ketiga yakni Ideate, kami mengumpulkan ide-ide solusi berdasarkan pada how might we yang sudah ditentukan sebelumnya lalu memasukkan solusi-solusi tersebut kedalam diagram prioritas untuk menentukan solusi mana yang ingin dikerjakan terlebih dahulu dan yang terakhir kami membuat gambaran kasar (wireframe) dari desain yang akan dibuat dengan metode Crazy-8’s. Adapun target pengguna yang ingin dijangkau dari proyek ini yakni petani tradisional, toko tani dan trader atau pengusaha agrikultur (petani modern). Hasil pembelajaran yang saya dapatkan selama mengerjakan Virtual Internship ini yakni pertama saya telah mendapatkan banyak pengetahuan dan ilmu baru khususnya dalam bidang UI/UX mulai dari dasar-dasar UI/UX sampai seperti apakah pekerjaan dalam bidang UI/UX. Semoga setelah mengikuti kegiatan virtual internship ini, saya bisa mendapatkan pekerjaan dalam bidang UI/UX. Dan apabila tidak mendapat pekerjaan dalam bidang UI/UX, setidaknya ilmu yang saya dapat dari kelas ini dapat berguna dalam pekerjaan yang saya dapat lainnya. Demikian saja yang dapat saya sampaikan, sekian dan terimakasih.