Redesign the latest update news in Kitabisa

Deskripsi

Metode yang digunakan selama proses pembuatan desain ulang halaman inbox aplikasi kitabisa.com adalah design thinking : 1. Tahap Emphatize, Pada menu tersebut terdapat fitur berita dan pesan. Di fitur berita tepatnya pada kabar terbaru, masih ada beberapa campaign yang memberikan informasi donasi hanya dalam bentuk cerita dan tidak meberikan foto atau video sebagai bukti dari kegiatan donasi tersebut sedangkan di fitur pesan donatur tidak mendapatkan informasi detail kepada donatur secara langsung perihal uang yang sudah di donasikan. Hasil dari proses pengamatan dan permasalahan pengguna tersebut dimasukkan ke pain points yang terdapat di tahap define. 2. Tahap Define Di tahap define ini, tim mendefinisikan masalah dengan melakukan analisis berdasarkan hasil dari emphatize. Dari permasalahan tesebut dapat diketahui fitur apa saja yang sedang dibutuhkan oleh aplikasi Kitabisa dan pain points pengguna selama menggunakan aplikasi tersebut. pada tahap define, dilakukan proses pencarian pain point pengguna dan how-might we dari pain points tersebut. 3. Tahap Ideate Hasil how-might we terbaik akan di proses kembali di tahap ideate, tahap ini digunakan untuk menghasilkan sebuah ide dengan melakukan brainstorming dengan mengedepankan kebutuhan pengguna yang akan menggunakan aplikasi tersebut. Di tahap ini, ada beberapa proses yang harus dilakukan, yaitu solution idea, affinity diagram, prioritization idea, taskflow, dan terakhir adalah wireframe. Beberapa hasil dari solution idea, yaitu: - Menampilkan foto atau video, dapat digunakan untuk melihat nota atau perkembangan pengobatan atau penggunaan. - Menampilkan jumlah donasi yang sudah digunakan secara keseluruhan. - Membuat fitur keterbukaan transparansi dana yang telah dikeluarkan rincian tersebut dapat berupa laporan tertulis (CSV) dan bukti kegiatan. 4. Prototype Di tahap ini, tim membuat design system terlebih dahulu sebelum tim membuat ui designnya. Design system dapat digunakan secara berulang dan sangat memudahkan desainer dalam proses pembuatan desain antarmuka karena desainer hanya drag and drop komponen serta desainer juga hanya perlu membuat komponen yang sekiranya belom ada di design system. Pembuatan design system, meliputi logo, komponen atom, dan komponen molekul. Setelah itu, tim membuat UI Design halaman Kitabisa dengan menggunakan komponen yang sudah dibuat pada proses design system. 5. Test Tim melakukan test dengan membuat stimulus research untuk membuat pertanyaan kemudian tim mencari responden sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan dengan salah satu kriteria yang dibutuhkan adalah responden yang sudah pernah melakukan donasi di aplikasi Kitabisa. Tim mendapatkan 2 partisipan yang sesuai dengan kriteria tersebut. Dari kegiatan user research, diperoleh nilai SEQ sebesar 6.6 yang artinya partisipan merasa informasi yang disajikan pada bagian berita sudah jelas, nyaman untuk dilihat, dan lebih mudah, pengguna sedikit merasa kesulitan dalam mencari menu inbox pada navigation bar karena pengguna menggunakan handphone dan navigation bar terhalangi oleh address bar pada browser yang digunakan oleh pengguna, dan pengguna merasa fitur yang disediakan sudah sangat cukup membantu dan memudahkan dalam berdonasi. Hasil Belajar: Selama magang di skilvul, saya mendapatkan banyak pengetahuan yang belum pernah saya temukan di bootcamp yang sudah pernah saya ikuti sebelumnya dan materi yang disajikan padat dan mudah dimengerti. Selain itu, saya juga menjadi tahu real case dari UI/UX karena saya terjun langsung dimulai dari menjadi seorang UX Researcher, UX Writer, dan UI Designer. Saya juga merasa terhormat karena mendapatkan kesempatan untuk bisa mengerjakan tantangan dari challenge partner skilvul untuk melakukan desain ulang aplikasi Kitabisa. Walaupun saya tidak bekerja sama secara langsung dengan pihak Kitabisa, tetapi saya merasa senang karena saya bisa mengerjakan cases yang sangat menantang bagi saya.