Waste4Change (Send Your Waste Feature)

Deskripsi

Pada Waste4Change Challenge ini, permasalahan yang diangkat yaitu mengenai kesulitan yang dihadapi pengguna saat menggunakan website Waste4Change dan layanannya seperti kesulitan dalam pengiriman paket sampah karena adanya masalah pada integrasi API yang terkadang juga dapat disebabkan oleh adanya miskomunikasi dalam flow dan copywriting pada halaman. Maka dari itu untuk mendukung permasalahan yang ada, kami sebagai peserta challenge juga melakukan research untuk menggali lebih dalam mengenai target pengguna yang nantinya akan menggunakan layanan waste4change. Pada studi kasus ini kami menggunkan metode design thinking yang berpusat pada "untuk siapa produk/layanan ini dibuat (human centered)". Pada metode ini terdapat lima tahapan yaitu, empathize, define, ideate, prototype dan testing. Tahap empathize kami membangun empati dengan pengguna untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengenal dan memahami keinginan, kebutuhan serta tujuan pengguna. Selanjutnya tahap define, kami melakukan pengamatan terhadap permasalahan yang dialami pengguna dan mendefinisikan permasalahan-permasalahan tersebut menjadi lebih detail. Tahap ideate menjadi proses pencarian solusi terhadap permasalahan yang ditemukan. Tahap prototype mengubah solusi yang diusulkan menjadi sebuah desain antarmuka yang tentunya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tahap testing menjadi penentu terhadap solusi desain yang diberikan, apakah pengguna merasa solusi yang diberikan dapat membantu disaat menggunakan produk waste4change. di tahap testing ini kami menggunakan UX metric yaitu Single ease question untuk mengetahui ukuran dari tingkat kemudahan atau kesulitan berdasarkan setiap task dilakukan pengguna dengan kriteria poin >=5.5 (skala 1-7) yang akan dinyatakan lulus uji. Berdasarkan tahap ini kita akan mengetahui apakah solusi yang kita berikan telah menyelesaikan permasalahan yang ada atau tidak. untuk solusi yang kami berikan masih terdapat beberapa kekurangan di beberapa task sehingga perlu di lakukan perbaikan. Berdasarkan virtual internship yg saya pilih ini, saya belajar banyak hal seperti memahami dan mencoba berempati terhadap user menjadi sebuah hal yang berharga diawal proses pengerjaan projek ini, karena dari situ kita menjadi tahu apa yang sebenarnya diinginkan user.