Re-design Inbox dan Donasi Rutin Kitabisa

Deskripsi

Proyek ini adalah kolaborasi dari skilvul dan kitabisa, dimana kita ditugaskan untuk membuat redesign aplikasi kitabisa dalam segi inbox, serta melakukan dan memikirkan inovasi baru untuk bisa mendapatkan empati user baru maupun user lama. Selain itu, tujuan penting dari proyek ini adalah untuk membuat Informasi Kampanye menjadi lebih mudah diakses serta membuat konten lebih komunikatif untuk membangkitkan rasa hubungan emosional antara pengguna dan calon kampanye, serta meningkatkan hubungan dan kejelasan antara donatur dan donatur, serta memberikan dampak yang lebih besar bagi pengguna untuk berdonasi sekali lagi untuk kampanye yang sebelumnya telah disumbangkan pengguna, serta kampanye baru. Untuk menemukan masalah situs web atau aplikasi seluler, ada berbagai desain serta metode desain yang dapat dianalisis dan digunakan untuk menemukan solusi tersebut. Beberapa panduan paling populer untuk desain UX adalah Lean UX, Metode Sprint Desain, serta pemikiran desain. Karena sifat dari magang ini serta bentuk umum dari aplikasi, kami telah memutuskan untuk menggunakan Design Thinking sebagai salah satu metode desain kami. Design Thinking merupakan salah satu metode penyelesaian masalah yang paling umum digunakan. Dalam Design Thinking langkah-langkahnya sudah cukup lengkap. Mulai dari mencari masalah, menentukan masalah yang ingin dipecahkan, brainstorming ide solusi untuk masalah yang ingin diselesaikan, mewujudkan solusi, sampai test ke user supaya produk yang kita ciptakan mempunyai User Experience yang baik dan menyelesaikan permasalahan user. Intinya kita bisa dengan mudah menciptakan produk yang useful, usable, valuable, accessible, findable, credible, dan desirable. Problem yang kami temukan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut: Kesulitan User Menggali informasi Pesan & Berita Terupdate Pengingat Donasi Rutin Setiap Bulan Pengandalan informasi untuk setiap update dan perubahan informasi di website donasi kurang efektif. Oleh karena itu, kita membuat pain points, solutions, how-might-we's, serta berbagai solusi lainnya untuk membuat inovasi inbox dan berbagai fitur baru yang bisa dianggap optimal untuk kitabisa. Setelah pembuatan design thinking, kita membuat design system, membuat wireframe, dan lanjut membuat UI. setelah itu, kita tes UI kita dengan mengasih animasi, dan di tes kepada responden untuk mengecek apakah aplikasinya sudah sesuai secara flow dan kejelasan aplikasinya(misi dari awal sampai selesai). Tentu saja, pemilihan user untuk di interview tidak bisa asal saja, dikarenakan user harus mempunyai kriteria untuk dianggap sesuai untuk di interview. Oleh Kitabisa sendiri, requirement sebuah user itu harus bernegara Indonesia, tinggal di Indonesia, berkerja di instansi apapun, dan berumur 20-40an, serta mengerti basis dan ulak-ulik donasi. Oleh karena itu, kita mendapat 3 responden yang memenuhi kriteria itu. Kita lalu melakukan interview untuk menanyakan flow aplikasi serta design ke user. Bila dinyatakan sesuai oleh user menggunakan SEO(single ease questions), dimana kita dinilai dari 1-10, kita bisa anggap redesignnya sukses.