UI/UX

Foodie

Lihat Preview Showcase
FoodieLihat Preview Showcase

Deskripsi

Foodie Foodie adalah aplikasi untuk membantu user menemukan tempat makan (restoran, cafe, dsb) dengan mengetahui review tempat makan tersebut, harga serta pengunjung yang datang pada saat itu (rame atau tidak). Latar Belakang Masalah Mengingat kondisi Indonesia yang masih belum dinyatakan bebas dari Pandemi COVID-19, namun dilapangan menunjukkan bahwa kasus orang yang terinfeksi telah menurun. Hal ini dilihat dari status PPKM pada beberapa wilayah telah diturunkan serta dimulainya kebijakan bahwa tempat hiburan mulai dibuka termasuk kebijakan makan di tempat (dine in) baik di restoran ataupun mall. Tapi, diketahui bahwa ternyata beberapa kalangan masih takut untuk benar-benar beraktivitas leluasa di luar ruangan, termasuk ketika makan di tempat (di restoran, cafe). “Kemaren aku ketemu temen aku di cafe. Terus karena kondisi masi begini, kita bedua suka males kalo masuk cafe yg rame”, keluh salah satu teman. Berangkat dari permasalahan ini, saya mencoba untuk mencari solusi yang dibuat secara digital. Solusi untuk membantu orang-orang diluar sana untuk bisa merasa lebih aman dalam beraktivitas makan dine in. Memahami User Setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda dalam menghadapi suatu hal. Begitu pula dalam membuat keputusan untuk makan diluar. Disini saya mencoba untuk mencari tahu insight serta permasalahan yang dialami user ketika ingin makan dine-in. Saya melakukan riset dengan metode quantitative (survey) dan qualitative (in depth interview). Dari hasil survey, diketahui bahwa ternyata meski dalam kondisi pandemic sekitar 89.2% orang memang pernah makan dine-in dengan mempertimbangkan kebersihan tempat yang dituju (44.4%) serta tingkat kesepiannya dari tempat makan tersebut (37.8%). Saya kemudian melakukan interview untuk lebih dalam mengetahui cara berpikir, insightnya, serta emosinya dari orang-orang ini (yang merupakan target user). Dari hasil interview, 3 dari 5 user menyatakan bahwa meski mereka makan dine in, mereka melakukan background check dari tempat yang akan dikunjungi dahulu. Mereka mencari tahu review (baik dari segi makanannya enak atau tidak, serta bagaimana tempat makan tersebut menerapkan prokes),mencari tahu rame atau tidaknya dengan menelepon terlebih dahulu restaurant/kontak whatsapp/dengan membuat estimasi waktu jam kunjung. Empat diantaranya tidak akan ingin datang apabila ternyata tempat makan yang ingin dikunjunginya ramai. Sebagai tambahan informasi juga bahwa tiga diantaranya memanfaatkan kombinasi antara sosial media dengan google untuk melakukan background check. Melihat usaha user yang cukup banyak untuk bisa makan dine-in, saya mencoba memberikan ide sebagai solusi dari hal yang dihadapi oleh user dengan membantu mereka lebih hemat waktu dan less effort untuk menemukan tempat dine in. Ideas dan Solution Berdasarkan dari permasalahan yang ditemukan saya mencoba untuk membuat satu platform yang memberikan informasi mengenai tempat makan beserta review mengenai tempat makan tersebut dan jumlah pengunjung secara real time. Platform ini berintegrasi juga dengan platform PeduliLindungi yang saat ini merupakan salah satu platform utama untuk bepergian (sebagai trackrecord). Disisi lain, melalui platform ini juga user dapat dengan mudah melakukan booking tempat makan. Sehingga user tidak perlu datang dahulu atau telpon dahulu untuk bisa tahu ada meja kosong atau tidak. Target Pengguna User target untuk platform ini adalah mereka yang tinggal di kota dan ingin makan diluar (dine-in) dengan rentang usia sekitar 17-50 tahun. Refleksi hasil belajar Saya menyukai proses belajar secara online ini, karena sifatnya fleksibel dan menyesuaikan waktu dari saya. Sayangnya, yang kurang adalah bagaimana bisa membangun interaksi dua arah bagi peserta dengan mentor ketika proses belajar berlangsung. Meski pertemuan langsung tetap diadakan dua minggu sekali. Karena saya pribadi ketika merasa ada kebingungan terhadap materi, saya harus mengisi link pertanyaan dahulu dan menunggu jawaban jadi tidak langsung. Meskipun begitu saya mengerti bahwa memang tidak mudah juga membuka kelas dengan jumlah peserta ratusan, pasti agak sulit dalam melakukan manajemennya. Tapi so far, terima kasih saya ucapkan kepada pihak penyelenggara dan mentor telah membuat kelas ini. Saya bisa memahami lebih dalam untuk materi UI/UX design baik secara konsep teori dan praktek. Praktek ini yang agak susah karena tidak adanya salah dan benar, semua tergantung kondisi. Untuk proses design lengkap dapat mengakses di link: bit.ly/Foodie-Skilvul-DesignProject

Creator

Amanda Tri Utami Permatasari


Partner Challenge

Kominfo

Kominfo

DTS Kominfo PROA - Permasalahan Sekitar

Showcase lainnya dari challenge ini


UI/UX

Aplikasi Untuk Membeli Kebutuhan Pangan

DTS Kominfo PROA - Permasalahan Sekitar


Fidelis Tito Suatmono

UI/UX

Game Edukasi Perpajakan

DTS Kominfo PROA - Permasalahan Sekitar


Nurhuda Nurhuda

UI/UX

Nyilat

DTS Kominfo PROA - Permasalahan Sekitar


Abdul Muiz Abdul Mutaali