#LifeAtSkilvul - Pendidikan di Mata SkilMate
Cindy Paskalina
Writer![#LifeAtSkilvul - Pendidikan di Mata SkilMate](https://assets.skilvul.com/blog/lifeatskilvul-pendidikan-di-mata-skilmate-details-1631081964501.jpg)
Apa itu pendidikan? Jika kamu menanyakan pertanyaan ini ke seratus orang, maka kamu mungkin mendapatkan seratus jawaban yang berbeda pula. Susunan kata yang kita temukan di kamus nyatanya kurang bisa merepresentasikan arti pendidikan di kehidupan manusia. Sebagai orang yang bekerja di industri pendidikan, bagaimana Skillmate –sebutan untuk orang yang bekerja di Skilvul– menjawab pertanyaan ini?
Nahum Arimaralogo, Head of Marketing Skilvul
Walaupun duduk di bangku kelas tidak pernah menjadi aktivitas favorit Nahum, ia tahu bahwa itu adalah salah satu kesempatan istimewa yang tidak dimiliki oleh semua orang.
Saat Nahum pertama kali bergabung bersama Skilvul, ia mengaku bahwa dirinya tidak menyangka akan bekerja di dalam industri pendidikan. Keputusan untuk bergabung Ia ambil bukan hanya karena Skilvul mengakui realita pendidikan yang ada, tetapi karena Skilvul berusaha untuk menantang realita tersebut melalui teknologi– cara yang sesuai di industri 4.0 ini.
David Winalda, Head of Learning Skilvul
David meninggalkan Bandar Lampung saat berusia 18 tahun, demi menimba ilmu di Kota Kembang. Orang tuanya selalu percaya bahwa pendidikan adalah proses yang dapat mengubah nasib seseorang.
Keyakinan akan kemampuan pendidikan dalam hidup seseorang telah diturunkan juga kepadanya. Ia percaya melalui pengetahuan, seseorang dapat berfungsi secara mandiri dalam masyarakat. Namun, tidak seperti dirinya yang belajar di institusi pendidikan formal, ia menyadari bahwa pelajar kini memiliki pilihan metode pembelajaran alternatif yang bisa digunakan. Khususnya di bidang teknologi informasi, variasi sumber pembelajaran – seperti bootcamp, video tutorial dan kelas gratis – mulai bermunculan seiring dengan meningkatnya permintaan talenta digital di pasar tenaga kerja.
Sebagai orang yang bertanggung jawab akan keseluruhan learning journey di Skilvul, David ingin memastikan bahwa Skilvul bisa ‘meluluskan’ generasi siap kerja– terlepas dari latar belakang pendidikan yang mereka miliki sebelumnya. Industri Teknologi Indonesia memang membutuhkan lebih dari 17 juta talenta digital pada tahun 2030. Namun di saat yang sama, industri ini diproyeksikan mengalami kekurangan 9 juta pekerja terampil dan semi terampil. “Perusahaan teknologi di Indonesia seringoutsource tenaga kerja dari negara seperti India. Bukannya tidak mau ambil tenaga kerja lokal, tapi karena memang jumlah yang kita tawarkan belum cukup,” jelas David. Melalui pendidikan yang ditawarkan Skilvul, ia berharap dapat mengubah peruntungan hidup seseorang sembari mengisi kekosongan yang ada di industri Teknologi.
Caron Toshiko, Head of Programme Skilvul
Seperti David, Caron juga dibesarkan di dalam sebuah keluarga yang siap mendukung perjalanan pendidikannya. Menjadi perempuan tidak pernah menjadi hambatan bagi dirinya serta kedua saudarinya untuk terus mencari ilmu setinggi mungkin.
Caron telah menyelesaikan pendidikan program sarjana dan magister di bidang psikologi. Ketertarikan pada manusia secara tidak langsung membawa dirinya masuk ke dalam industri nirlaba selama tujuh tahun terakhir. Tidak hanya dapat berinteraksi dengan manusia yang memiliki beragam kepribadian, ia merasa bahwa pengetahuannya dapat digunakan untuk menggali dan mengembangkan potensi dan kekuatan mereka.
Semenjak bergabung dengan Skilvul, Caron telah mengawasi berbagai program seperti Digital Readiness Academy:Micro:bit, Samsung Innovation Campus, Digital and Leadership Bootcamp bekerjasama dengan Jasa Raharja dan Klobility, serta banyak program lainnya terkait Teknologi Digital. Timnya saat ini bertanggung jawab atas kelangsungan program Skilvul #Tech4Impact: a Digital Product Innovation & Coding Bootcamp dan Skilvul Virtual Internship: UI/UX Challenge yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kemendikbud Ristek. Bekerjasama dengan learning team dan para mentor, Caron mengembangkan silabus pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri. Walaupun menantang, ia menyadari betapa pentingnya program ini untuk mempersiapkan para mahasiswa menjadi talenta digital dengan merasakan pengalaman bekerja dan mengerjakan real project dari tantangan yang diberikan oleh mitra Skilvul sebagai Challenge Partners.
Sebagai seseorang yang memiliki akses akan pendidikan, ia belajar bahwa pendidikan membuka pintu kesempatan untuk menjawab kebutuhan pribadi serta kebutuhan komunitas di sekitarnya. Khususnya dalam kehidupan Caron, kesempatan tersebut adalah untuk lebih memahami manusia dan mengembangkan potensi yang ada.
Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul
![](/static/blog/cta.webp)