#LifeatSkilvul Melihat Lebih Dekat Budaya Kerja di Skilvul
Cindy Paskalina
Writer
Townhall, atau weekly meeting Skilvul selalu diadakan pada hari Selasa sore. Uniknya, weekly meeting tidak hanya diadakan untuk berbagi update mengenai pekerjaan. Skilmate juga akan mengadakan banyak diskusi mengenai kehidupan di luar pekerjaan seperti cara meningkatkan kesehatan mental, mengelola keuangan dan pada minggu yang baru saja lewat, atau bagaimana cara boyband BTS memonetisasi kekayaan intelektual mereka. Sesi ini dinamakan WHITWT, atau What’s Happening in the World Today. Walaupun terlihat sederhana, komitmen untuk terus melaksanakan pertemuan mingguan ini merupakan salah satu bentuk perwujudan nyata salah satu nilai inti perusahaan (Core Value) Skilvul, “Never Stop Learning.” Dengan topik yang tidak mengintimidasi dan disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari, Skilmate diajak untuk selalu mempelajari hal baru tiap minggunya melalui pengalaman yang dimiliki sesama co-worker.
Kezia, Head of Operations Skilvul menyadari bahwa Skilvul bukanlah Start-up dengan hustle culture yang dengan sengaja mengeksploitasi pekerjanya hinga pada tahap burn out. Kebalikannya, semua Skilmate bahkan justru dituntut untuk menunjukan empati, sikap saling menghormati, dan tanpa diskriminasi kepada sesama co-worker. Nilai-nilai ini dituangkan ke dalam pedoman tertulis perusahaan, termasuk pedoman kode etik, agar Skilvul dapat fokus menajamkan dan mempertahankan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kerja para Skilmate.
Menjadi Salah Satu Identitas Skilmate
Skilmate diharapkan untuk memiliki kehidupan yang bermakna dan bertujuan setelah bergabung dengan Skilvul. “Pekerjaan seharusnya tidak menjadi satu-satunya identitas manusia. Walaupun pekerjaan dapat menunjukkan kemampuan atau ketertarikan kita terhadap suatu bidang, pekerjaan hanyalah sebagian kecil dari diri kita yang seringkali memegang berlapis-lapis peran,” kata Kezia menjelaskan premis yang mendasarinya.
Skilvul tentu menuntut para pekerjanya untuk memprioritaskan dan memenuhi tanggung jawab yang sudah diberikan. Namun pekerjaan di Skilvul seharusnya tidak mendefinisikan keseluruhan kehidupan para Skilmate. Sebagai makhluk holistik, Skilvul mengakui bahwa identitas manusia lebih sekedar dua atau tiga kata yang merepresentasikan jabatan pekerjaan mereka.
Dengan waktu kerja yang fleksibel, Skilmate selalu didorong untuk mengejar hobi, menghabiskan waktu bersama keluarga, bergaul dengan teman-teman, dan melakukan hal-hal lain yang memicu kegembiraan mereka masing-masing. Bagi Nahum Arimaralogo, Head of Marketing Skilvul, bermain gitar merupakan salah satu bagian dari identitas dirinya. Bersama dengan teman kuliahnya, ia telah merilis sebuah album bergenre indie pop pada Maret lalu dan merilis single terbaru pada akhir bulan Agustus lalu.
Start-up Friday and Pandemi Covid-19
Di saat yang penuh ketidakpastian ini, inovasi menjadi kunci penghidupan nilai-nilai inti perusahaan Skilvul. Startup friday adalah salah satu contoh perwujudan nilai “Never Stop Learning” terbaru dan masih berjalan sampai akhir bulan agustus ini. Pada hari jumat selama empat minggu, para Skilmate akan menerima pelatihan online seputar cara membangun produk yang berdampak. Materi yang diberikan mulai dari langkah identifikasi masalah sampai praktek pitching ide bisnis di depan para investor. Untuk memotivasi Skilmate, hadiah akan diberikan kepada Tim dengan pitching terbaik.
“Startup Fridays menjadi ruang terbaikku untuk belajar bagaimana sebuah produk bisa menyelesaikan masalah pengguna, khususnya di bidang edukasi,” jelas Michael Halomoan Sihombing, Product Development Specialist yang baru dua bulan bergabung di Skilvul. “Belajar saat jam kerja menjadi salah satu value terbaik yang aku dapatkan selama aku bekerja disini.”
Sudah lebih dari satu tahun semenjak Skilmate bertemu dengan bertatap muka. Hal ini tentunya dikhawatirkan dapat merenggangkan hubungan yang biasanya terbentuk dari interaksi di kantor. “Di kantor, gampang sekali mengenali kolega kita dengan memperhatikan playlist yang mereka mainkan di kantor, atau snack apa yang menjadi pilihan mereka di sore hari,” jelas Kezia. “ Namun kenyataannya, kita sekarang berada di rumah masing-masing. Kita tidak punya banyak kesempatan untuk berinteraksi secara natural. Start-Up Friday mendorong Skilmate untuk berinteraksi dengan intensional.” Inilah yang mendasari pembentukan tim multi-divisi dalam Start-Up Friday. Selain memelihara sikap terus belajar, Start-up friday didesain untuk menjembatani interaksi antara para Skilmate yang berasal dari berbagai divisi.
Momentum Perkembangan Skilvul
Skilvul juga rutin mengadakan pembahasan mengenai kode etik ataupun perilaku yang melanggar kode etik, seperti perundungan, perlakuan salah seksual, dan lain-lain. Satu bulan yang lalu, seluruh Skilmate telah menyelesaikan pelatihan pencegahan eksploitasi dan perlakuan salah seksual. Saat ini, Skilvul juga sedang mengembangkan pedoman bahasa Inklusif yang mengatur cara berbicara antar pekerja di perusahaan, kepada penerima jasa, dan mitra yang bekerja sama dengan Skilvul. Cara komunikasi Skilmate diharapkan dapat merepresentasikan komitmen Skilvul yang menolak tindakan diskriminatif dalam komunitas yang beragam yang kita tinggali saat ini.
Sudah hampir tiga tahun semenjak Skilvul Group pertama kali berdiri dengan coding bootcampnya yang bernama Impact Byte, dan satu tahun Skilvul Group meluncurkan platform skilvul.com yang diharapkan dapat mengeskalasi dampak yang Skilvul Group ingin capai, yaitu mengurangi angka pengangguran anak muda di Indonesia dengan memberikan pendidikan teknologi yang aksesibel. Jumlah Skilmate tak disangka telah bertambah dua kali lipat dalam satu quarter terakhir. Ini adalah awal momentum perkembangan Skilvul. Inisiatif pemeliharaan nilai inti perusahaan yang belakangan ini gencar dilakukan dimaksudkan untuk mengimbangi laju kecepatan eskalasi Skilvul sebagai perusahaan. Kedepannya, Skilvul berkomitmen untuk terus bertumbuh tanpa melupakan budaya kerja yang pertama kali diimpikan oleh para co-founder.
Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul
