Jadi Web Developer tanpa background IT
Cindy Paskalina
Writer![Jadi Web Developer tanpa background IT](https://assets.skilvul.com/blog/jadi-web-developer-tanpa-background-it-details-1629110323067.jpg)
Web developer adalah salah satu pekerjaan yang paling populer di Industri 4.0. Selain dapat memiliki penghasilan yang terbilang besar, web developer biasanya bekerja dalam waktu dan tempat yang fleksibel. Universitas memang menawarkan pengalaman belajar yang lebih terstruktur untuk menjadi Web Developer. Namun, memiliki gelar teknik informasi tidak lagi menjadi sebuah persyaratan utama yang saat ini dilihat oleh perekrut sebuah perusahaan. Alhasil, orang yang awalnya tidak memiliki pengetahuan dasar teknologi informasi (IT) kini juga tampak tertarik untuk menjadi web developer di waktu senggangnya (freelance). Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu ketahui untuk menjadi Web Developer tanpa background IT.
Tentukan spesifikasi
Membuat web yang berfungsi adalah pekerjaan yang rumit. Walaupun web developer dituntut untuk mengetahui proses keseluruhan pengembangan, secara umum seorang web developer akan berkontribusi sesuai dengan spesifikasi atau keahlian khusus yang mereka miliki. Web developer dapat dibagi menjadi dua kategori besar:
- Front End Developers
Berfokus kepada pemrograman elemen dan fitur yang akan dilihat secara langsung oleh para pengguna. Ini termasuk pada tata letak halaman, teks dan gambar, warna dan tombol, dan masih banyak lagi. Seorang front end developer juga harus memastikan pengguna dapat berinteraksi secara lancar dengan bahwa aspek-aspek visual tersebut. Bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah HTML, CSS, and JavaScript.
- Back End Developers
Berfokus pada sisi web yang tidak dapat dilihat pengguna seperti proses debugging dan Manajemen data. PHP, C++, Java, Ruby, Python, JavaScript, and Node.js adalah beberapa bahasa pemrograman yang digunakan untuk menuliskan algoritma dan logika.
Mengikuti Bootcamp atau pelatihan online
Bootcamp atau pelatihan online umumnya mencoba untuk memadatkan bagian penting dari pembelajaran pemrograman yang diterima siswa dalam pendidikan formal. Tidak seperti universitas yang setidaknya membutuhkan waktu 4 tahun, pelatihan ini hanya berlangsung beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu sesuai dengan kebutuhan peserta. Bootcamp atau pelatihan online biasanya ditawarkan dalam harga yang beragam sampai gratis. Lewat platform ini juga, peserta akan difasilitasi untuk bertemu dengan para mentor profesional yang jugal aktif di dunia industri.
Walaupun tidak memerlukan komitmen besar dalam hal waktu dan uang, lulusan dari pelatihan informal terbukti tidak kalah saing dalam proses pencarian kerja. Contohnya, 90% siswa lulusan Impact Byte Coding Bootcamp, sebuah program Bootcamp dari Skilvul Group, berhasil mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program yang ditawarkan. Selain itu, Skilvul telah mengembangkan kurikulum siap kerja yang mudah dimengerti oleh siswa yang tidak memiliki pengetahuan coding sama sekali. Dengan segudang portfolio serta sertifikat penyelesaian kelas yang diterima, siswa lulusan program Bootcamp Skilvul Group dapat mudah memulai karir mereka sebagai web developer profesional tanpa memiliki gelar universitas.
Terus Berlatih dan Publikasikan hasil kerjamu (portfolio)
Satu-satunya cara untuk adalah menjadi web developer yang baik adalah dengan menjadi pribadi yang gigih dan terus berlatih. Coding dalam pengembangan web sangatlah kompleks dan berlapis. Seorang web developer profesional yang memiliki puluhan tahun pengalaman pun bisa melupakan susunan coding proyek yang Ia kerjakan beberapa bulan lalu. Coding setiap hari merupakan kebiasaan penting yang seorang web developer muda harus lakukan. Kebiasaan ini akan secara drastis meningkatkan efektivitas pemrogramanmu saat secara resmi mulai mengerjakan sebuah proyek.
Latihan yang selama ini kamu lakukan akan menjadi kurang berarti jika kamu tidak mengabadikannya. Ketika mulai melamar kerja, cara terbaik untuk membuktikan keterampilan yang kamu miliki adalah dengan menunjukkan kumpulan hasil latihan tersebut. Portofolio dapat terdiri dari proyek yang sudah selesai atau yang kamu sedang kerjakan. Di dalamnya, kamu harus bisa menampilkan varietas atau spesifikasi keterampilan yang menarik dan dibutuhkan perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Semakin banyak latihan atau proyek yang kamu kerjakan, semakin banyak juga portfolio yang bisa kamu tunjukan. Meskipun demikian, tidak perlu takut jika jika kamu hanya bisa menunjukan produk hasil belajar satu atau dua bulan. Hal ini dapat menjadi bukti pertumbuhan dan potensi bakat yang dapat kamu tunjukan kepada para perekrut Web developer nantinya. Jangan lupa untuk menautkan portofolio pada akun sosial mediamu, karena perekrut saat ini cenderung aktif untuk mencari talenta digital yang mereka butuhkan.
Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul
![](/static/blog/cta.webp)