4 Tahap Penting dalam Melakukan UX Research
Alfi Istiqomah
Social Media Specialist
Bayangin kamu bikin website atau aplikasi yang keren banget, tapi ternyata sedikit orang yang mau pake. Nah, adanya proses UX Research ini bisa ngebantu kamu sebagai UX Researcher memahami kebutuhan pengguna sehingga produk yang kamu buat sesuai dengan apa yang pengguna mau dan apa yang pengguna butuhkan. Melalui pemahaman tentang Tahapan UX research tersebut akan membantu UX Researcher menciptakan pengalaman digital yang memuaskan dan berkesan bagi pengguna.
Lalu apa tujuan utama dari UX research? Apa saja tahapan dalam melakukan UX research? Metode apa yang digunakan? Agar mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, yuk simak artikel berikut yaa!
1. Tahapan Penemuan (Discovery)
Penemuan (Discovery) merupakan tahapan UX Research yang diibaratkan seperti menyelami pikiran dan perasaan pengguna. Tujuannya agar UX Researcher bisa memahami apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka suka, dan apa yang bikin mereka kesal.
Dengan memahami pengguna, UX Researcher bisa menemukan masalah yang mereka hadapi. Bayangin kalo kamu lagi jadi seorang detektif sekeren Sherlock Holmes yang mencari tahu apa yang bikin pengguna terhambat dan kesulitan. Dari situ, kamu bisa menemukan peluang untuk menciptakan solusi inovatif yang bener-bener menjawab kebutuhan mereka.
Singkatnya, tahap penemuan ini penting banget buat memastikan kamu sebagai UX Researcher enggak buang-buang waktu dan tenaga buat bikin sesuatu yang kurang dibutuhkan pengguna.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, kamu dapat menggunakan metode UX Research seperti wawancara langsung dengan pengguna untuk menggali informasi yang mendalam, melakukan survei untuk mendapat data kualitatif pengguna, observasi bagaimana pengguna berinteraksi, dan tes kegunaan (usability testing) untuk menilai kemudahan penggunaan produk digital.
2. Tahapan Ideasi (Ideation)
Ideasi (Ideation) merupakan tahapan UX Research yang bisa diibaratkan seperti tombol "hint" yang bisa bantu kamu sebagai UX Researcher keluar dari kebingungan. Di tahap ini, UX Researcher bebas berkreasi dan keluar dari pola pikir biasa untuk mencari solusi yang kreatif dan inovatif.
Tujuannya agar UX Researcher bisa menemukan solusi yang bener-bener ngena di hati pengguna. Enggak cuma itu, kamu juga jadi bisa ngeliat masalah dari berbagai sudut pandang, jadi solusinya pun lebih tepat guna.
Agar dapat mencapai tujuan dari tahap ideasi (ideation) tersebut kamu bisa memulai dengan melakukan brainstorming untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya, mengevaluasi ide yang didapat, mengubah ide terbaik menjadi prototype, dan menguji hasil prototype untuk mendapatkan feedback dari pengguna.
3. Tahapan Pengujian (Testing)
Pengujian (Testing) merupakan tahapan UX Research yang bisa diibaratkan seperti tes lapangan untuk memastikan produk buatanmu apakah bener-bener sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di tahap ini, kamu sebagai UX Researcher melihat langsung bagaimana pengguna menggunakan produkmu. Kamu bisa melihat apakah mereka bisa menggunakan produk kamu dengan mudah, apakah produk buatanmu bisa membantu menyelesaikan masalah mereka, dan apakah mereka suka sama desainnya.
Agar dapat mencapai tujuan dari tahap pengujian (testing) tersebut kamu sebagai UX Researcher bisa memulainya dengan metode pengujian (testing) yang umum digunakan seperti melakukan A/B Testing dari dua versi berbeda dari suatu fitur atau elemen untuk melihat mana yang lebih disukai pengguna. Selain itu, kamu juga bisa melakukan Card Sorting untuk bisa memahami bagaimana pengguna mengelompokkan informasi pada produk digital buatanmu.
4. Tahapan Implementasi (Implementation)
Implementasi (Implementation) merupakan tahapan UX Research di mana ide-ide dan prototipe yang telah diuji oleh UX Researcher diwujudkan menjadi produk digital yang nyata. Pada tahap ini ibarat membangun rumah dari LEGO: tim desainer,pengembang, dan UX Researcher bakal kerja sama buat ngerakit produk digital yang sesuai dengan keinginan pengguna.
Tujuan utama dari tahapan ini yaitu bikin produk yang bener-bener berguna dan memenuhi semua kebutuhan pengguna. Eggak cuma itu, tim UX Researcher juga harus memastikan peluncuran produknya lancar dan diterima dengan baik oleh pengguna.
Tahapan Implementasi dapat kamu mulai dengan membuat rencana yang jelas dan terukur untuk memproses pengembangan dan peluncuran produk, bekerja sama dengan tim developer dan desainer untuk membangun produk digital berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan, melakukan uji coba produk digital secara internal untuk memastikan tidak ada bug atau masalah lainnya, meluncurkan produk digital kepada pengguna dan pantau performanya, serta kumpulkan feedback dari pengguna setelah peluncuran dan gunakan untuk perbaikan produk selanjutnya.
Kesimpulan
UX Research merupakan proses yang berkelanjutan dan esensial dalam menciptakan pengalaman digital yang memuaskan bagi pengguna. Dengan memahami 4 Tips UX Research untuk Pemula dan kebutuhan pengguna, maka UX Researcher dapat meningkatkan pengalaman pengguna terhadap produk digital kita.
Masih penasaran dan ingin belajar lebih mendalam tentang UX Research?
Jangan khawatir! Skilvul hadir dengan solusi untuk membantumu memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang UX Research melalui pelatihan UX Researcher dalam program Skilvul Job-Ready Bootcamp: Full-Stack UI/UX Design. Program pembelajaran intensif dengan bimbingan langsung dari praktisi berpengalaman untuk kuasai keterampilan dasar hingga siap berkarier sebagai UI/UX Designer dalam 16 Minggu.
Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul
