Senin, 09 Agustus 2021

4 Logika Pemrograman Dasar yang Harus Kamu Pelajari

Cindy Paskalina
Writer
Bagikan
4 Logika Pemrograman Dasar yang Harus Kamu Pelajari

Logika merupakan pengetahuan tentang kaidah berpikir berdasarkan rangkaian prinsip dan aturan. Logika pemrograman kemudian dapat diartikan sebagai serangkaian prinsip dan aturan yang dipakai manusia untuk menginstruksikan komputer melakukan tugas-tugas tertentu. Memahami logika dan cara penerapannya dalam sebuah komputer adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang programmer dalam menjalankan tugasnya. Apa saja sih jenis-jenis logika pemrograman dasar yang bisa kamu pelajari mulai dari sekarang? Yuk simak dibawah ini!

Logika Kondisional

Ketika kamu mulai menulis kode, kamu pasti akan menjalankan berbagai jenis perintah dalam berbagai kondisi tertentu. Di saat seperti ini, logika kondisional adalah cara sederhana yang bisa digunakkan untuk mengecek kondisi spesifik dan menjalankan perintah berdasarkan kondisi tersebut.

Mari kita ambil contoh pernyataan kondisional dalam konteks kehidupan sehari-hari: “Jika alarm berbunyi, maka kita akan bangun dari tidur”

Saat kamu memulai koding, kamu harus memberitahu komputer nilai manakah yang benar (TRUE) dan nilai manakah yang salah (FALSE). Dalam konteks ini, kita telah menentukan bahwa “alam berbunyi” adalah nilai benar dan “alam tidak berbunyi” adalah nilai salah. Setelah komputer yang terprogram mengidentifikasikan bahwa nilai tersebut benar, maka komputer akan melakukan tindakan yang telah diinstruksikan, yaitu “bangun dari tidur”. Tetapi ketika diketahui bahwa nilai tersebut salah atau “alam tidak berbunyi”, maka komputer akan melakukan tindakan yang berbeda atau tidak melakukan tindakan apapun.

(Penggunaan logika kondisional)

Logika Looping

Logika Looping digunakan untuk menjalankan kode atau instruksi yang sama berulang-ulang hingga kondisi terpenuhi atau jika kondisi stop/berhenti tercapai.Logika looping dapat dibagi menjadi dua kategori: Entry Controlled loops Loops yang kondisi pengujiannya diuji sebelum memasuki badan loop. Loop yang masuk kategori ini adalah Loop For dan Loop While. Loop For digunakkan ketika jumlah iterasi diketahui sebelumnya, sedangkan Loop While digunakkan ketika jumlah iterasi yang tepat tidak diketahui tetapi kondisi penghentian loop diketahui. Exit Controlled Loops Loops yang kondisi pengujiannya diuji atau dievaluasi pada akhir badan loop. Loop Do/While adalah contoh Loop yang masuk kategori ini dan digunakan ketika ada kode yang perlu dieksekusi sedikitnya sekali.

(Manual looping)

(Automatic looping)

Logika Fungsi

Bayangkan jika kamu diminta untuk menuliskan kode untuk menghitung luas persegi panjang. Jika ada tiga buah segitiga yang harus dihitung, mengulang kode tersebut sebanyak tiga kali mungkin tidak menjadi masalah. Tetapi kenyataannya, koding digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks. Kamu tidak akan dihadapkan pada masalah perhitungan tiga persegi panjang melainkan 100 persegi panjang di saat yang bersamaan. Disinilah pemahaman logika fungsi dapat kamu digunakan.

Fungsi adalah sebuah blok kode dalam sebuah grup untuk menyelesaikan 1 task/1 fitur. Ketika kita membutuhkan fitur tersebut nantinya, kita bisa dengan mudah kembali menggunakan kode fungsi yang sudah kita buat. Jika kita mengembangkan aplikasi dengan skala besar, fungsi sangat dibutuhkan demi kemudahan pengaturan kode dan pelacakan kode jika ada permasalahan (error).

(Tanpa logika fungsi)

(Dengan logika fungsi)

Logika Operasional

Logika operasional adalah logika yang menggunakkan operator, atau simbol/ kata untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi untuk menghasilkan sebuah ekspresi majemuk yang mengontrol aliran program. Operator aritmatika, perbandingan dan boolean adalah tiga operator yang paling sering digunakan dalam penulisan kode pemrograman.

Operator Aritmatika

Operator yang digunakan dalam perhitungan matematis.

  • Pertambahan (+)

  • Perkurangan (-)

  • Perkalian (*)

  • Pembagian (/)

  • Modulus (%).

(Penggunaan Operator Aritmatika)

Operator Perbandingan

Operator yang digunakan untuk membandingkan nilai dengan nilai lainnya yang hasilnya adalah TRUE atau FALSE. Operator (<) atau kurang dari akan menghasilkan TRUE jika nilai di sebelah kiri lebih kecil dari nilai di sebelah kanan. Jika tidak demikian, maka akan menghasilkan FALSE. Berikut contoh operator perbandingan lainnya.

  • (>) atau Lebih besar dari

  • (>=) atau lebih besar dari atau sama dengan

  • (<=) atau kurang dari atau sama dengan

  • (===) atau sama dengan

  • (!==) atau tidak sama dengan, dan masih banyak lagi

(Penggunaan Operator Perbandingan)

Operator Boolean

Tiga operator Boolean yang sering digunakan adalah AND, OR, dan NOT. AND dan OR digunakan untuk menggabungkan dua ekspresi, sedangkan NOT digunakan sebagai operator negasi yang mengeliminasi ekspresi tertentu.

(Penggunaan operator Boolean AND (&&) dalam sebuah pernyataan conditional)

Bagikan

Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul

Jadilah Inspirasi dan BerikanDampak Positif Bersama Skilvul!