Kamis, 29 Juli 2021

3 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Belajar Coding

Cindy Paskalina
Writer
Bagikan
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Belajar Coding

Bagi sebagian besar orang, pemrograman merupakan hal asing yang tidak pernah akan mereka sentuh. Selain kesannya yang sulit, mereka sering menganggap bahwa hanya beberapa jenis pekerjaan, seperti programmer, yang perlu mempelajari coding. Kenyataannya, manfaat pembelajaran coding bisa diaplikasikan ke dalam berbagai aspek kehidupan setiap manusia. Apa sajakah manfaat tersebut?

Kesempatan untuk Menghasilkan (atau menghemat) Uang

Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia. Seluruh bidang industri kini bergantung pada program komputer untuk menjalankan operasi bisnis mereka. Hal ini membuat kemampuan programming sebagai salah satu karakteristik pelamar kerja yang dicari oleh perekrut perusahaan di dunia.

Namun, perkembangan teknologi yang sangat cepat tidak sesuai dengan pasokan tenaga kerja yang tersedia. Khususnya pada lingkup lokal, Indonesia diperkirakan membutuhkan lebih dari 17 juta talenta digital pada tahun 2030. Di saat yang sama, Indonesia juga diproyeksikan akan mengalami kekurangan 9 juta pekerja terampil dan semi terampil.

Walaupun kamu tidak memiliki gelar resmi dari sebuah universitas ternama, kemampuan programming yang kamu miliki akan menjadi poin tambahan yang dicari oleh sebuah perusahaan teknologi ataupun non-teknologi di luar sana. Jika tidak ingin melakukan coding sebagai pilihan karir, menjadi programming freelancer dapat memberikan gaji sampingan yang cukup besar mengingat sedikitnya suplai tenaga kerja terampil yang ada. Terlebih lagi jika kamu memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur, kamu bisa menghemat pengeluaran operasi yang biasanya sangat besar. Contohnya, kamu bisa meluncurkan website perusahaanmu tanpa bantuan programmer luar setelah mengikuti pelatihan intensif pembuatan website. Apapun karir yang kamu pilih, kemampuan coding akan menjadikan kamu tenaga kerja yang lebih bisa bersaing di masa depan.

Mengembangkan kemampuan Critical Thinking dan Problem Solving

Steve Jobs, pendiri perusahaan teknologi Apple, pernah mengatakan bahwa* “semua orang di negara ini harus belajar programming komputer karena itu mengajarkan kamu untuk berfikir”.*

Berpikir kritis dan memecahkan masalah adalah inti dari kegiatan programming. Jika dilihat dari luar, seorang programmer hanya bertugas untuk menuliskan instruksi/code yang paling efisien untuk dijalankan dalam sebuah komputer. Tetapi dalam proses penulisan coding tersebut, permasalahan (error) adalah hal yang tidak dapat dihindari. Selain dapat memahami berbagai bahasa pemrograman, programmer dituntut untuk dapat mencari solusi yang sesuai dengan pikiran kritis dan kreatif.

Dalam dunia programming, proses ini sering disebut sebagai debugging. Program yang dibuat akan dijalankan berkali-kali demi menemukan letak permasalahannya. Karena permasalahan kecil dapat membuat semua program tidak berjalan, programmer harus menganalisis dan menerapkan berbagai jenis solusi ke tiap-tiap bagian pemrogramannya.

Proses trial dan error yang berulang dapat membuat seorang programmer memiliki kebiasan pencarian solusi yang efektif dan terstruktur. Walaupun tidak bekerja sebagai programmer professional, kebiasaan ini tentunya dapat diterapkan di semua jenis pekerjaan yang nantinya kamu akan pilih. Faktanya, banyak pengusaha memprioritaskan pemecahan masalah diantara sebagian besar keterampilan lain ketika mencari calon karyawan baru.

Membuat Perubahan

Saat Mark Zuckerberg pertama kali menghubungkan sesama mahasiswa Harvard melalui Facebook, Ia tidak tahu bahwa dalam beberapa tahun kemudian, produk hasil pemrogramannya akan mengubah cara seluruh manusia berkomunikasi satu sama lain. Produk yang diciptakan melalui programming tidak hanya sekedar meningkatkan efektivitas kerja seorang manusia, tetapi dapat mengubah keseluruhan cara manusia menjalankan kehidupannya.

Indonesia juga memiliki banyak cerita sukses perubahan dengan bantuan inovasi pemrograman. Perusahaan Gojek yang didirikan oleh Nadiem Makarim telah menggeser cara orang bertransportasi dan mengkonsumsi makanan. Siswa Indonesia kini bisa dengan mudah belajar coding dan ambil sertifikasi melalui pelatihan blended learning di platform online seperti Skilvul.com

Kamu tidak perlu menjadi Jeff Bezos (Amazon) atau William Tanuwijaya (Tokopedia) untuk membuat perubahan. Perubahan dapat dilakukan pada tahap internasional/nasional maupun pada komunitas kecil di sekitar kita, seperti yang dilakukan Mark Zuckerberg di universitasnya dulu. Apapun bidang ketertarikanmu, kesehatan, pendidikan atau lingkungan, coding memberikan kamu kesempatan untuk mengubah kehidupan orang lain.

Bagikan

Temukan Topik Menarik Lainnya dari Skilvul

Jadilah Inspirasi dan BerikanDampak Positif Bersama Skilvul!